Sabtu, 18 April 2015

Dandelion.

Semua yang dilakukan,menoleh tanpa diingat. Semua yang dilakukan,menoleh tanpa dijajak.
Semua yang telah dilalui, kini hanya sekedar alibi.

Dunia,merubah semua orang begitu cepat. Tanpa kenal istirahat, emosi begitu mudah dilayangkan. Semua yang telah dilakukan, kini hanya tinggal kenangan.

Ketakutan untuk dilupakan, kini semakin nyata. Meski semua orang berubah, kenangan masih tetap ada. Tapi cara untuk mengutarakannya? sudah tak lagi ada. Gengsi untuk mengenang masa lalu..kini sudah marak terjadi.

Move On itulah yang terjadi. Tapi tak jarang, mereka menyakiti diri mereka sendiri dengan itu.Melupakan, adalah hal yang paling jahat. Tapi mengulang hal itu kembali,sama saja pecundang.

Kadang, kita hanya merindukan itu. Tak penting kenangan itu bersama siapa, yang aku pedulikan, hanya hal hal kecil yang bodoh itu.

Didunia, yang merubah segalanya sekarang. Banyak mawar yang beertebaran dimana-mana. Aku hanyalah sebuah Dandelion.

Dandelion, yang akan goyang lalu bertebaran hingga menjadi serpihan kecil.Yang akan dilupakan, ketika semuanya terwujud.

Ya,tutup matamu, dan ucapkan keinginanmu. Setelahnya,hembuskan nafasmu. Maka aku akan berusaha terbang bersama angin untuk mewujudukan mimpimu.

Hanya aku, iya hanya aku yang tahu keinginanmu. Dan kini, aku melihatmu, bersama mawar yang mewujudkan kisah cintamu.

Bersama Mawar, yang menemani jerih payah kesuksesanmu. Bersama mawar, yang menemani hari bahagiamu. Bersama mawar, yang menemani kesembuhanmu. Bahkan kau bersama mawar, setelah kepergianmu.

Ya lagi, karena aku hanya sebuah Dandelion. Tak pernah ada sejarah, Dandelion terselip diantara bunga-bunga kesuksesan itu. Dandelion hanyalah mitos, si pengabul keinginan.

Aku ingin berada diatas tanah terakhir tempatmu berbaring. Tapi lagi, mawar itu -meski sudah membusuk- masih tetap bisa mengalahkanku. Aku ingin disana, tapi kau hanya mengingatku sebagai mitos, yang menjaga kenangan keinginanmu.

Tolong jangan lupakan aku.
Untuk siapa saja,yang pernah berada didalam kehidupan kecilku.

Suatu hari, satu dandelion akan memohon kepada dandelion yang lainnya. Bahwa aku dan mereka ingin diingat, bukan dikenang. Bahwa suatu hari nanti, Dandelion tidak hanya akan terbang lalu menghilang. Tapi kembali ketanah, lalu menumbuhkan bibit kenangan baru, yang indah. Hingga, tak ada yang berani untuk melupakannya. Atau mengenangnya.

Karena Dandelion itu, tumbuh menjadi keinginan yang jauh lebih besar.

Mengalahkan sang mawar,
Yang berduri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar