Rabu, 22 April 2015

Filosofi Angka 2 -XI MIA4-

Lagi...
Aku tak pernah mengharapkan apapun dari apa yang telah aku mulai. Aku hanya ingin merasakan bagaimana proses yang sebenarnya akan berjalan? hasilnya? Aku tak pernah peduli akan itu. Tapi.. selalu saja air mata yang jatuh untuk menampik ketidakpedulian itu. Selalu saja ada rasa gemetar yang datang, ketika menunggu hasilnya. Intinya, yang namanya " Harap-mengharapkan" itu selalu ada.

Pertama, untukmu Tuhan.

Aku tidak punya hak sempurna akan cerita itu. Karena ide itu, datang dari dalam otakku, yang dianugerahi dari-Nya. Aku benar-benar tidak bisa apa-apa tanpa-Nya. Terima kasih, sudah memberiku kesempatan lagi untul menyandang "Filosofi" ini lagi. Setidaknya, aku tahu, aku masih layak...

Kedua, Untuk Sang Editor , Ha-ha.

Maaf, kalau saya hanya bisa meng-iya-kan semua pendapat anda. Bukan karena saya tidak punya argumen. Tapi itu semua karena saya bingung. Semua pendapat perihal film yang anda layangkan kepada saya adalah yang terbaik, dan yang saya lakukan? saya hanya percaya pada kinerja anda. Terima kasih untuk bekerja keras untuk Kelas ini. Setidaknya "Kakak diseminar" itu benar, kalau Editor adalah sutradara kedua didalam sebuah film. Berarti anda masuk kedalam filosofi ini..

Ketiga, Untuk Para Pemain..

Terima kasih telah melakukan totalitas untuk Kelas. Panas terika yang sudah membakar kalian, Make up yang telah membuat kalian iritasi, pakaian yang memalukan, dan tanah becek yang mengotori kaki dan pakaian kalian, semoga itu semua terbayar dengan "Filosofi angka 2" ini. Kalianlah yang palin pantas menerimanya. Aku hanya membantu...

Keempat, Untuk Cameraman dan Crew <Properti,Wardrobe,&Make Up>

Cameraman, anda adalah yang paling terbaik yang kita punya dikelas ini. Andalah yang seharusnya paling mengerti akan semua keberhasilan ini. Dan untuk Crew, Kalian, aku kehabisan kata-kata untuk kalian, karena entah sudah berapa kali aku menysahkan kalian dengan menyiapkan barang-barang. Film ini, berhasil karena kalian juga. Film ini tampak nyata, karena kalian juga.

Terakhir, Untuk XI MIA 4

Persetan dengan kata-kata orang lain, yang tidak tahu siapa kita sebenarnya. Asumsi selamanya tetap akan menjadi asumsi. Biarkan mereka hidup didalamnya. Tapi, kebenarannya Ada didalam filosofi ini. Kita SOLID dengan cara kita sendiri. Kita kesal dengan cara kita sendiri, kita bahagia dengan cara kita sendiri. Kita bergerak selalu dalam diam. Semua yang ada dikelas ini mematikan. Terbukti dengan gertakan pada hari ini 22 april 2015!

Hari ini, kalian mematahkan kata-kata "Kelas paling tidak solid' dengan kejuaraan ini. Aku bilang semuanya terserah untuk pendapat orang lain, tapi kita semuanya tahu yang sebenarnya disini. Terima kasih, dari kita, untuk kita, Hasil Kita.

SO.....

Filosofi angka dua bagiku pada kelas ini adalah Pilihan. Dua berarti tidak sendirian. Ada yang akan menemani. Satu orang dengan orang lain yang menyatukan sejuta tangan untuk keberhasilan. Merangkulku untuk menuntun menuju sebuah keputusan yang begitu sulit. Keputusan yang sama dan tak jelas hasilnya untuk apa.

Disimpan? Biasa.

Diingkari? tidak mungkin.

Dilupakan? apalagi ini?!

Sekarang filosofi ini menjadi lebih banyak pilihan. Tapi aku tetap pada pendirianku. Menyingkirkan pilihan lain, dan menentapkamnya menjadi 2. Mengubah kepribadian angka 2 yang plin-plan dan terombang-ambing.

Pilihan itu adalah....
.
.
.
.
.
.
.
.
Kalah atau Bertemu kalian...

Dan aku memilih untuk bertemu kalian. Orang-orang asing yang masuk kedalam kenanganku -memoriku-. Bertemu kalian, dan menjadi bagian kalian. Kalian yang terkadang punya kubunya masing-masing, kalian yang terkadang suka egois, seenaknya sendiri, banyak pendapat dan tidak jelas. Tapi itulah XI MIA 4 yang aku kenal.  Menjadi kan kesalahan sikap untuk menciptakan gertakan solidaritas, yang telah diremehkan oleh orang lain. 36 anak, yang mau bekerja sama. Membelakangi sikap dongkolnya untuk pembuktian. Terima kasih, Terima kasih, Terima kasih.....

Hari ini, kalian telah benar-benar mematahkan "Filosofi angka 2"ku dengan menjadikan pilihan itu menjadi satu.

"Bertemuu kalian, lalu menang.."
.
.
.
.Kalah bukanlah pilihan untuk XI MIA 4.

Aku ingat sepenggal arti dari lirik lagu dari Wiz khalifa ft Charlie Puth. Sekiranya beginilah yang ingin aku sampaikan kepada kalian :

"Kerja keras selamanya akan terbayar. Bagaimana mungkin kita tak berbicara tentang KELUARGA saat hanya itu yang kita punya?"

"The Most Beautiful things is XI MIA 4"

    .Terima Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar