hari ini. saya menyadari satu hal tentang ketidak-menyatunya sebuah ketegangan terhadap emosi serta rasa malu yang terabaikan. Sempat terfikir akan satu hal,bahwa saya sangat membenci anda,seseorang yang saya begitu harapkan untuk membawa para awaknya. Tapi lagi, setelah saya berdoa kepada tuhan, saya -lagi- mendapat sebuah pukulan. Saya merasa sudah menjadi orang yang paling jahat. Saya merasa bodoh karna sudah mengutuk -seseorang- yang sudah seperti adik bagi saya. Bukan "seperti" lagi tapi memang adalah adik-saya.
Organisasi ini mengajarkan saya untuk mengerti apa sebenarnya yang dunia ini inginkan. Hanya satu hal, yang sebenarnya sangat mudah untuk dikatakan. Hanya satu hal, yang sebenarnya memberi efek ketenangan yang luar biasa. Hanya satu hal, yang sebenarnya bisa menghentikan kegentingan.
Kata Maaf.
Hanya itu.
Maaf karna sempat terlintas dipikiran saya untuk membenci adik saya sendiri. bukan kami tak mengerti,tapi kami hanya ingin mengingatkan tanpa harus menekankan. Tapi Lagi, maaf jika anda menganggap ini adalah sebuah penekanan bagi anda, hingga anda menjadi seperti bom waktu, yang sangat sulit untuk diatasi. Maaf jika bagi anda, kami seperti parasit yang tidak mengerti akan masalah anda. perlu anda tahu bahwa,masalah andalah yang akhirnya membuat saya sadar, untuk berhenti bersikap egois dan pada ujungnya mengucapkan kata maaf kepada anda.
Terserah jika kamu memaafkan atau tidak, yang terpenting semua ini selesai dan saya sudah mengutarakannya kepada anda.
Saya bukanlah senior yang bisa leluasa berbicara seperti ini. Saya hanya khawatir,masalah ini terpendam tanpa ada ujung yang jelas.
dimana ujungnya adalah bungkam dan saling membuang muka bahkan menyimpan dendam satu sama lain.
Maaf sekali lagi.
Saya sadar akan satu hal, saya hanya ingin memberitahu hal lain, bahwa " sebandel apapun adiknya, lo harus tahu hal. Didalam kamus seorang kakak,ga ada kata "benci" untuk adiknya sendiri. Karna bukan tugas seorang kakak untuk membenci adiknya"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar