Akulah penyemangat kecilmu.
Sikeras, si kepala batu. Menunggu dipinggir jalan, berharap agar kau mengerti aku. Aku menunggumu untuk melihat aku. Aku disini, menunduk, berharap agar segera mendongak hanya untuk melihatmu.
Maaf, maafkan aku yang terlalu berharap...
Kau datang kesisiku. Berjalan melaluiku.Dan kemudian pergi meninggalkan rasa sakitmu. Aku bersusah payah menahan sakitmu.
Karna...
Akulah penyamangat kecilmu.
Aku kotor.Aku plin-plan. aku bisa berada dimana saja. Tapi...sungguh, hatiku hanya ada bersamamu. Sekalipun aku pergi jauh, hatiku akan tetap terbang menuju hatimu. Tolong, lirik dan pahami aku..
Aku kuat. Aku terguyur hujan ditengah malam. Chamomile itu tak goyah tertimpa hujan. Hati Chamomile itu sudah sakit. Chamomile itu sudah sakit jiwa. Mengingat ia hanya sebagian kecil dari hidupmu.
Dia pun harus rela kalah, bahkan dengan seonggok sampah..
Sampah itu membuatmu menjauh. Jangan salah kan chamomile, yang kenapa harus tumbuh diantara mereka? Dia tumbuh disana, agar dia, dapat terlihat olehmu dan melihatmu bahagia.
Dia benci melihatmu terus berpacu kepada sampah-sampah itu. Sampah-sampah itu sudah menyakitimu. Sementara Chamomile itu hanya menjadi pelampiasanmu.
Tidak kah kau mengerti? semua keriangan ini, hanya untuk mu. Semua senyum penyemangat ini hanya untuk mu. Tapi kenapa kau masih terus bertahan pada bajingan-bajingan itu?
Tak cukup kah dengan chamomile saja? apa yang baik seperti chamomile sudah terlalu banyak? hingga kau benci untuk melihat yang terlalu baik.
Tak cukup kah dengan pundak chamomile saja? Apa sampah nya terlalu banyak menghalangi? haruskah kusingkirkan. Aku hanya ingin dilihat. Berhenti melihat mereka. Aku mohon.
Aku, akan menunjukan bagaimana chamomile hidup.
Aku hidup dengan rasa sakit.
Aku hidup dengan keras kepala.
Aku hidup dengan dua hati.
Satu hati, untuk bertahan dari sakitnya tertimpa hujan.
Satu hatinya lagi, untuk bertahan padamu.
Tidak, tidak, Chamomile tidak boleh seperti ini.
Ia berjanji..
Akan terus menunggu,
.
.
.
.
.
Menunggu dipinggir jalan, dengan suka rela..
.
.
.
.
.meski tak pernah dipetik..
Aku hanya penyamangat kecilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar