Tiada awan yang berderai
Asa dipegang , sumpah berkumandang.
Hati ini sakit, hati ini kacau
Tiada ingin, memecah
Pecah , berderai lalu terurai.
Hati ini sakit,angin berhembus
menerjang pecah.
Pecah, bersorak, bersurai, hingga ramai.
Pergi saja,hati ini bukan apa-apa.
Pergi saja,hingga menangis tak berderai
Pergi saja, bersama angan yang tak akan pernah lupa.
Bunda pergi,ya sudah
Bunda pergi,berbelok membidik pasti.
Kembali, tak usah,pergi saja
Angan ini sudah sakit.
Pecahkan saja,pecahkan.
Tak apa,karna yang sudah pecah tak mungkin kembali.
Angan pergi bersama bundanya.
Hati ini sakit,tiada pilunya.
Biarkan saja, biarkan saja sampai mati.
Orang itu, orang ini..
Semua orang sama saja.
Angan itu pergi, enggan tuk memaafkan
Pergi saja,karna hanya ada dua,
dua orang yang tidak akan pernah kulupa.
Angan yang tak bisa memaafkan
Angan yang tidak bisa mengemban amanah
Bunda pergi,angan mengikuti
Tak ku ikuti tapi kutanyai
Akankah kamu kembali?
bukan untuk apa-apa
Tapi lagi, ucapan ini hanya untuk dibaca, bukan untuk didengar
Suara dilihat, Tulisan didengar.
Pilu bersama,orang yang pergi
Sakit tak berkesudahan bersama disini
Biarkan saja,Angan memang ingin pergi.
Pecahkan,sampai tak berbentuk lagi
Sampai lupa..
Maaf tak berarti lagi bagi Angan
Bundanya tak membiarkannya menoleh..
Hati ini sakit, melihat Angan
yang seperti orang Asing.
Pergi,pergi,Tinggalkan saja
Tapi suatu saat nanti
Akan ku pertanyakan..
Siapa kamu?
Dimana kamu?
Pernakah kamu?
Sehatkan kamu?
Gila kah kamu ?
Peduli kah kamu?
Untuk apa? lagi,bukan untukku, bukan juga untukmu
Tapi untuk hati, yang minta diperbaiki
Hati yang sakit, tak pernah menjerit
Air mata yang terurai,tak pernah menjelaskan
Bibir yang berucap,hanya kebisuan
Telinga yang mendengar, hanya kebohongan
Lagi..
Angan pergi bersama bundanya.
Berbelok arah,membidik panah.
Tak perlu bertanya kemana pergi nya...
Hati ini sudah tahu,
Karna angan pergi bersama bundanya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar