Tak pernah terhitung, hingga genting.
Perut berbunyi,Bibir tak berhenti
Tak peduli, seberapa banyak orang yang mencibir.
Seperti ini,seperti itu.
Seharusnya ini,Seharusnya itu.
Biarkan saja,aku yang menjalani
Tak peduli,meski jurang tengah menanti.
Do'akan saja aku,agar berhenti,
Berdo'a yang tak pasti.
Tuhan menyimpan do'aku.
Tapi aku tahu, Tuhan juga mengabulkannya nanti.
Meski mendung,meski berpetir.
Secangkir kopi,dengan bibir yang terus berdo'a
Biarkan,biarkan saja aku berdo'a
Seakan berusaha,sudah kulakukan semuanya.
Biarkan saja diri ini berjalan, meski tersandung,
Hingga ribuan kali.
Biarkan saja,biarkan aku berdiri sendiri.
Toh mereka yang melihat, hanya tertawa
Tanpa bantuan,atau tak meringis sedikitpun
Biarkan saja, bibir ini berdo'a
Agar cepat mati atau punya keberanian untuk bunuh diri.
Sebelah kaca, sebilah pisau
Tak bisa menggambarkan betapa kejam, semua orang
Orang ini, semua orang ini
Muka nya aneh,tak bisa kukenali.
Tanda tanya, disela bibir yang terus berdo'a
Selalu muncul didalam tiba-tiba
Aku tak takut
Aku tak kenal dengan resiko
Biarkan saja,
Biarkan saja bibir berdo'a
Hingga langkah kaki,tak mampu lagi membantunya.
Hingga dunia berputar,
aku akan membuktikannya.
Membuktikan do'a-do'a ku selama ini.
Aku ingin mereka bahagia
Aku ingin mereka melihat
Aku ingin mereka mendengar
Bahagia,bersama yang lain diatas
Melihat, sesuatu dibalik do'a
Mendengar,nyanyian sesak didalam kata.
Dibalik do'a, ada bibir yang tak berhenti
Meminta tuhan untuk membuatnya kembali
Hati ini tak pernah protes, hanya berjuang sesuai do'a
Putus asa
Resiko,
semua tak menggambarkan do'anya
Biarkan saja bibir ini berdo'a
Dia punya Tuhan yang bisa dipercaya.
Ditengah dunia, yang percaya, tapi di khianati
Yang berdusta, justru diminta kembali.
Biarkan saja bibir ini berdo'a
Berdo'a, Berdo'a hingga mata ini tak membuka.
Biarkan Saja bibir ini berdo'a
Toh aku punya tuhan yang bisa ku percaya..
Meminta ini,lalu disimpan
Didalam surga aku bahagia.
Biarkan, biarkan saja bibir ini berdo'a
Tidak ada komentar:
Posting Komentar