Kamis, 10 September 2015

Sesuatu hal yang salah

hari ini. saya menyadari satu hal tentang ketidak-menyatunya sebuah ketegangan terhadap emosi serta rasa malu yang terabaikan. Sempat terfikir akan satu hal,bahwa saya sangat membenci anda,seseorang yang saya begitu harapkan untuk membawa para awaknya. Tapi lagi, setelah saya berdoa kepada tuhan, saya -lagi- mendapat sebuah pukulan. Saya merasa sudah menjadi orang yang paling jahat. Saya merasa bodoh karna sudah mengutuk -seseorang- yang sudah seperti adik bagi saya. Bukan "seperti" lagi tapi memang adalah adik-saya.

Organisasi ini mengajarkan saya untuk mengerti apa sebenarnya yang dunia ini inginkan. Hanya satu hal, yang sebenarnya sangat mudah untuk dikatakan. Hanya satu hal, yang sebenarnya memberi efek ketenangan yang luar biasa. Hanya satu hal, yang sebenarnya bisa menghentikan kegentingan.

Kata Maaf.

Hanya itu.

Maaf karna sempat terlintas dipikiran saya untuk membenci adik saya sendiri. bukan kami tak mengerti,tapi kami hanya ingin mengingatkan tanpa harus menekankan. Tapi Lagi, maaf jika anda menganggap ini adalah sebuah penekanan bagi anda, hingga anda menjadi seperti bom waktu, yang sangat sulit untuk diatasi. Maaf jika bagi anda, kami seperti parasit yang tidak mengerti akan masalah anda. perlu anda tahu bahwa,masalah andalah yang akhirnya membuat saya sadar, untuk berhenti bersikap egois dan pada ujungnya mengucapkan kata maaf kepada anda.

Terserah jika kamu memaafkan atau tidak, yang terpenting semua ini selesai dan saya sudah mengutarakannya kepada anda.

Saya bukanlah senior yang bisa leluasa berbicara seperti ini. Saya hanya khawatir,masalah ini terpendam tanpa ada ujung yang jelas.

dimana ujungnya adalah bungkam dan saling membuang muka bahkan menyimpan dendam satu sama lain.

Maaf sekali lagi.

Saya sadar akan satu hal, saya hanya ingin memberitahu hal lain, bahwa " sebandel apapun adiknya, lo harus tahu hal. Didalam kamus seorang kakak,ga ada kata "benci" untuk adiknya sendiri. Karna bukan tugas seorang kakak untuk membenci adiknya"

Kamis, 06 Agustus 2015

Tuturmu.

Ada alasan mengapa pada "Setiap Hari" memiliki kisah yang berbeda. Selalu saja ada yang terjadi tanpa diri ini sadari. Seperti waktu itu, aku menemukan sosok yang mengetuk suatu ruang kosong yang telah lama aku kubur. Seseorang yang bisa mengalihkan perhatianku hanya dengan tutur katamu yang wibawa.

Ada makna disetiap senyumku, begitu aku menyadari semua hal itu. Aku sadar, aku telah bertindak terlalu jauh. Perasaan ini adalah salah. Semua hal yang disebut sebagai "menyukai" adalah salah. Aku hanya seorang hawa, yang diam-diam selalu berdoa. Tak pernah bermaksud untuk lancang, tapi aku juga berhak "merasakan". Cinta dan Adat, adalah suatu hal yang bertolak belakang.

Hal yang dimaksud "Muhrim", aku hanya berharap pada kata itu. Sudah ada yang bolak-balik mengetuk hatiku, tapi karenamu…

Hanya karenamu; aku berani menyebutkan "namamu" didalam doaku. Dari sekian kaliamat yang aku lontarkan, ada "namamu" yang terselip disana.

Aku terkejut pada diriku sendiri, kenapa bisa ada dirimu didalam doaku? siapa kamu sebenarnya? Aku tak berani mengatakan itu sebagai "Cinta" karena "Cinta" dan "Berharap" itu adalah beda tipis.

Jangan menghindar dariku, pada siapa saja yang akhirnya sadar untuk siapa tulisan ini tertuju. Bukan kamu yang salah,tapi aku. Aku yang salah, karna begitu mudahnya membuka pintu yang sudah lama terbengkalai. Ini salahku, karna harus membiarkan perasaan ini yang akhirnya benar-benar "tersihir" karenamu.

Aku tahu kamu tidak akan menyukainya segala perasaan ini hanya main-main (mungkin) untukmu. Tapi bagiku tidak, dan aku tak akan pernah memohon padamu untuk peduli, karna itu bukan tugasmu.

Tugasmu adalah tetap menjadi dirimu; dirimu yang tak pernah mengenalku lebih jauh.

Biar aku saja yang menyimpan perasaan ini. OBAT dan PERTOLONGAN, mungkin akan sangat sulit untuk menutupi segala luka yang mungkin akan segera bermunculan. Tapi satu hal yang aku tahu, aku akan menemukan obat itu secepatnya, atau apa mungkin, obat itu adalah Senyum-mu?

Aku akan MELANGKAH TEGAP, tanpa harus takut jatuh. Tutur katamu akan membuatku terkagum seperti biasanya. Sikapmu akan terus mengisi ruang kosong yang sudah kamu buka. Cara pandangmu terhadap dunia, akan selalu membuatku takjub disetiap harinya. Jadi, tetaplah berada diposisimu, dan biarkan aku berada dibelakangmu.

Ya… selalu dibelakangmu. Inshaa Allah.

Akhirnya, aku akan menarik sebuah kesimpulan. Aku bukan menyukaimu, bukan pula mencintaimu;

Tapi Aku Jatuh Hati padamu.Dan bolehkan aku diam-diam berada didekatmu?

Seperti penggalan lirik lagu ini yang begitu menggambarkan aku dan kamu, :

" Ada ruang hatiku yang kau temukan
sempat aku lupakan kini kau sentuh….. ku terpikat pada tuturmu, aku tersihir
dirimu….

kuharap kau tahu bahwa ku terinspirasi
hatimu, ku tak harus memilikimu,tapi bolehkah ku selalu di dekatmu?" -Raisa,Jatuh Hati


@SilviaSSP_

Senin, 08 Juni 2015

Adakala..

Silvia Sayuti.

  》Pesan Teruntuk Semua orang《

》Yang lupa caranya menghargai《

Aku, tidak pernah bermaksud untuk menggurui sedikitpun. Aku juga tidak pernah bermaksud belagak sok pintar. Tapi perasaan ini tidak bisa ku cegah. Perasaan ini keluar begitu saja.

Aku sendiri bahkan terlalu bingung untuk mulai dari mana. Tapi mungkin, semua ini bisa ku awali dengan....

Berhentilah menghina orang lain..

Kalian,
Orang-orang disekitarnya tahu apa tentang mereka? tahu apa kalian tentang hidup mereka? -Diam- kalian seolah-olah lupa dengan satu hal itu.

Tidak ada yang bisa mengerti satu sama lain, jika kalian belum bisa saling menghargai.

Ingat satu pesanku.

Semua yang kalian lakukan, akan dipertanggung jawabkan.

Sudah siapkah kalian mendengar jika...

Orang-orang yang selama ini kalian hina, meledakan emosinya?

Bagaimana jika itu benar-benar terjadi?

Takut? tidak.

Takut bukanlah hal yang tepat untuk menyambut hal itu. Mungkin... tercengang? ya. Tercengang.

Orang-orang yang tidak punya kekuatan, mana mungkin bisa mereka melakukan itu semua? untuk bangun dari 'dorongan' saja dia tidak bisa. Apalagi untuk melakukan itu?

Diam. Dan dengar kan aku kali ini.

Wajar jika orang-orang itu akhirnya meledak, dan menangis sejadi-jadinya. Karna setiap orang punya -Batas emosi-nya masing-masing.

Bukan, bukan maksudku untuk mengajarkan kalian melupakan satu hal yang disebut "Sabar"

Bukan.

Hanya saja. Mereka sudah sabar selama ini. BATAS EMOSI, adalah layaknya kesempatan yang diberikan kepada mereka,untuk menyerah.

Lihat dan bayangkan, jika ini benar-benar terjadi disekitar kalian. Disekitar orang-orang yang kalian injak-injak.

Disekitar orang-orang yang kalian hina.

Jangan kaget bila kalian mendengar :

Seorang wanita yang kalian sebut Pelacur, dia adalah Virgin sebenarnya.

Seorang laki-laki yang kalian ledek Cengeng disetiap harinya, ternyata Ibunya sekarat dirumah.

Seorang anak kecil yang kalian sebut Miskin, ternyata Tengah berjuang menafkahi ibu-ayahnya yang cacat.

Seorang pria paruh baya yang kalian sebut 'Pria menyedihkan' , ternyata dia seorang Pelopor pelindung hak anak didunia.

Seseorang yang kalian Selengkat disetiap paginya, ternyata ibunya baru saja meninggal.

Seseorang yang kalian sebut GAY, Baru saja ditemukan bunuh diri beberapa menit yang lalu.

Seseorang yang kalian bilang 'Gemuk', Setiap hari mondar-mandir melihat berat badannya.

Seseorang yang kalian sebut Hitam, Baru saja  ditinggalkan pasangannya.

Seseorang yang kalian bilang 'pendek', ia punya masalah dipertumbuhannya.

Seseorang yang kalian sebut 'Bodoh', dia adalah orang yang diam-diam mencintai kalian.

Semua yang terjadi didunia ini, memiliki alasan dibaliknya. Suatu alasan yang tidak bisa diceritakan kepada kalian. Karena mereka yang menyimpannya, sudah yakin, bahwa kalian tidak akan mengerti akan masalah mereka.

Kalian hanya bisa melihat hasil akhirnya. Point-nya. Kalian tidak pernah melihat proses yang mereka alami.

Intinya, aku hanya ingin kalian mengerti satu hal.

Aku ingin kalian memahami satu hal.

Aku ingin kalian melakukan satu hal.

" Hargai setiap orang disekitar kalian."

Karna,tidak ada yang bisa memprediksi yang namanya masa depan. Masa depan terlalu mudah berubah-ubah, seiring dengan jalan yang kalian ambil.

Maka itu,

Hentikan.

Dan Minta maaf.

Tidak peduli berapa banyak orang yang kalian hina. Teruslah Minta Maaf.

Memang tidak ada yang terlambat untuk kata 'Maaf'. Kata 'Terlambat' bisa saja terjadi ketika.....

Kalian, sudah kehilangan orang-orang itu. Kehilangan orang-orang yang sebenarnya paling mengerti kalian. Kenapa? karna ketika mereka sudah dihina, maka, mereka akan berusaha memperbaiki dirinya untuk bisa diterima olehmu.

Moment itu, sangat kecil, tidak sekuat sinyal, hingga kalian tidak sadar, terhadap alasannya.

Hahh...

Dan akhirnya...

Bagian yang ingin kusampaikan adalah..

STOP BULLYING. Menghargai, adalah cara yang paling baik untuk menciptakan ikatan kebersamaan.

Aku Cinta Kalian.

BY :Silvia sayuti PTR






Rabu, 13 Mei 2015

PaPa MaMa

PaPa MaMa

By : Silvia Sayuti Putri

010615

Aku terbangun pagi ini. Alarm dari handphoneku sudah berhasil mengganggu tidurku. Aku melihat pukul berapa sekarang, ternyata masih pukul empat pagi. Terlalu dini untuk bangun.

Aku kembali tertidur.

030615

Lagi, aku bangun lagi pagi ini. masih di jam yang sama seperti kemarin. Sebuah pesan masuk menarik perhatianku.

Mom♡

Hey,berminat untuk pergi keluar? Cuacanya cerah hari ini.

Aku tersenyum. Sudah sangat lama,dan pesan ini baru masuk. Ada apa dengan mama? Meninggalkan pesan untuk cuaca.

Dan aku memilih untuk kembali tidur.

050615

Papa♡
Anakku,kembali lah untuk menikmati pagimu. Kami selalu ada bersamamu. Lihatlah keluar, dan pergilah bermain bersama teman-temanmu. Dunia,selalu membutuhkan siapa saja. Jangan sendirian lagi. Papa Mama love You..

Mama♡
Anakku, cuacanya cerah lagi hari ini. Mama melihat banyak anak-anak bermain ditaman. Anak seusiamu, mengingatkan mama kepadamu, ayo sayang, keluarlah, dan pergi bermain.

Aku bosan, bosan. Aku ingin kembali tidur saja. Aku tidak mau keluar sana. Terlalu banyak orang yang berbeda denganku. Ma,Pa sorry.. sorry..

070615

Aku makan roti lapis lagi. Aku rindu masakan mama. Aku rindu pelukan papa. Orang-orang diluar sana meremehkanku. Aku sudah bilang pada mereka, kalau aku punya kalian. Aku sudah bilang, Mama dan Papa lagi kerja.. Tapi mereka masih saja begitu. Aku benci dunia luar..

Mom♡
Anakku, semangat.. jangan menyerah.. Mama dan Papa Loves you...

Dan setelahnya, aku ingin kembali tidur, dilantai, bersama dengan mereka.

090615

Tok Tok Tok Tok..

"Eh bibi, ada apa,bi?" Tanyaku, aku mempersilahkannya untuk masuk kekamar istimewaku.

Kini bibi duduk dihadapanku, dengan roti lapis yang kusediakan diatas meja untuknya. Tapi, ia seperti tidak minat untuk memakannya. Ia menggenggam tanganku,Ma.

"Ca,sampai kapan kamu mau ngurung diri dikamar terus? banyak kok, orang-orang yg seperti kamu, kamu udah 17 tahun loh,ca" Ucap Bibi. Ma, aku harus jawab apa?

"Engga bi. Aku mau disini aja."

"hhh, bibi gatau lagi harus bagaimana, tapi ca, boleh bibi tanya?"

"Boleh bi.Silahkan"

"Itu gambar apa?"

090615"

Wanita paruh baya itu menuruni tangga pelan-pelan.Tubuhnya yang sudah tua,mungkin bisa jatuh kapan saja.Ia memandangi kamar yang baru saja ia kunjungi tadi, miris. dan setelahnya ia berlalu sampai pada halaman luar rumah, begitu banyak anak-anak bermain diluar sana. Sudah 17 tahun, seharusnya anak itu sudah melupakan semuanya.

300398

Seorang pria tewas dalam kecelakaan mobil.

300398

Seorang anak perempuan terlahir kedunia, sang ibu...tak bisa diselamatkan..

300399

Panti Asuhan Surya Medika, mengasuh satu anak lagi...

300311

"Depressed"
"Sulit bergaul."
"Skizofrenia" melanda..

090615"

Mah,Pah, aku menghabiskan roti lapis untuk bibi tadi. Bibi tadi baik, tapi aku tidak bisa menuruti permintaannya. Ga papa,kan, mah?Pah?

Aku mau kembali tidur ditengah mama dan papah, boleh kan?

Akupun menidurkan diriku...

ditengah-tengah mereka...



THE END...

STORY BY : SILVIA SP

Minggu, 26 April 2015

SunFlower

Halooo,masih ingatkah kau kepadaku?

Aku, adalah orang yang mencintaimu dalam Diam. Aku adalah orang yang mengikutimu, kemanapun kamu pergi. Aku adalah orang yang sudah kau usir. Masih tidak ingat aku?

Kita bertemu lagi, yah, sayang sekali...

Kau benar-benar tidak mengingatku? aku adalah sinar pagimu. Yang terbit dari timur, untuk membangunkanmu dari mimpi buruk. Kau bermimpi Mendapatkannya. Aku bermimpi Mendapatkanmu. Maka dari itu aku membangunkanmu, sembari membangunkan Diriku juga.

Kau benar-benar tidak ingat aku? Aku adalah sinar diakhir lelahmu. Yang terbenam dari arah barat, untuk membiarkanmu bermimpi lagi. Membuatku Harus rela hancur menjadi ribuan bintang untuk menjagamu bersama Dia.

Kau benar-benar tak ingat aku? Aku yang menjadi rekanmu selama ini. Kau tak ingat? Sayang sekali.

Aku yang selalu tunduk akan sinarmu. Sinarmu yang menuntunku kapan harus tersadar, dan kapan aku harus tertidur. Aku bunga matahari mu. Yang akan selalu menurutimu, layaknya matahari.

Bunga matahari,selalu mengikuti arah Matahari.

Ada alasan kenapa sebuah kata itu terbentuk. Dan cinta, adalah kata yang terbentuk karena hati yang selalu tunduk. Tunduk akan sinar matahari, bahkan yang hanya bersinar setengah hari. Tapi cinta, selalu Bisa membuatmu ketergantungan. Kamu tidak akan pernah Menang.

Halo, kamu benar benar sungguh tidak mengingatku? oh ayolah Coba ingat lagi...

Tidak ingat? kau yang membuatku berusaha terlalu keras hanya untuk Dilihat. Kau yang membuatku berusaha terlalu keras untuk bisa menjadi pahlawanmu. Kau yang membuatku berusaha terlalu keras hanya untuk Dicintai.

Masih tidak ingat aku? Aku adalah bunga Matahari yang selalu Mengikuti sinarmu.

Aku yang Dulu kau tinggalkan. Aku yang Dulu Kau remehkan. Aku yang Dulu kau Sia-sia kan. Aku yang Dulu kau beri harapan. Aku yang dulu kau Khianati.

Benar-benar tidak paham dengan masa lalu? aku akan jelaskan. Dengan sepucuk surat.

Dari Bunga Mataharimu,

Halo,maaf aku kembali Muncul dihadapanmu lagi. Tapi tenang, aku datang, dengan sesuatu Hal yang baru. Tidak, Tidak. Ini bukan masalah perasaanku. Abaikan. Aku benar-benar sudah menetap menjadi Ribuan bintang sekarang. Bukankah itu hebat ? Aku punya Cahaya ku sendiri sekarang.

Bukankah aku cantik sekarang?

Aku masih Bunga mataharimu yang dulu. Dengan Wujud dan air mata yang sama, berdiri dihadapanmu sekarang.

Bukankah aku semakin menjadi Bunga matahari yang cantik?

Iya, kau mengakuinya...

Aku cantikan?
.
.
.
.
.Karena aku sudah tidak mengikuti matahari lagi.
.
.
.
.Aku sudah layu
.
.
.
.Aku sudah layu, dan menjadi pupuk untuk cintamu yang lain.
.
.
.
.
.
.Halooo, Masih tidak ingat aku?
.
.
.
.
.
.
.Jahat sekali.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Oh akhirnya kamu ingat.

Jumat, 24 April 2015

Chamomile.

Akulah penyemangat kecilmu.

Sikeras, si kepala batu. Menunggu dipinggir jalan, berharap agar kau mengerti aku. Aku menunggumu untuk melihat aku. Aku disini, menunduk, berharap agar segera mendongak hanya untuk melihatmu.

Maaf, maafkan aku yang terlalu berharap...

Kau datang kesisiku. Berjalan melaluiku.Dan kemudian pergi meninggalkan rasa sakitmu. Aku bersusah payah menahan sakitmu.

Karna...

Akulah penyamangat kecilmu.

Aku kotor.Aku plin-plan. aku bisa berada dimana saja. Tapi...sungguh, hatiku hanya ada bersamamu. Sekalipun aku pergi jauh, hatiku akan tetap terbang menuju hatimu. Tolong, lirik dan pahami aku..

Aku kuat. Aku terguyur hujan ditengah malam. Chamomile itu tak goyah tertimpa hujan. Hati Chamomile itu sudah sakit. Chamomile itu sudah sakit jiwa. Mengingat ia hanya sebagian kecil dari hidupmu.

Dia pun harus rela kalah, bahkan dengan seonggok sampah..

Sampah itu membuatmu menjauh. Jangan salah kan chamomile, yang kenapa harus tumbuh diantara mereka? Dia tumbuh disana, agar dia, dapat terlihat olehmu dan melihatmu bahagia.

Dia benci melihatmu terus berpacu kepada sampah-sampah itu. Sampah-sampah itu sudah menyakitimu. Sementara Chamomile itu hanya menjadi pelampiasanmu.

Tidak kah kau mengerti? semua keriangan ini, hanya untuk mu. Semua senyum penyemangat ini hanya untuk mu. Tapi kenapa kau masih terus bertahan pada bajingan-bajingan  itu?

Tak cukup kah dengan chamomile saja? apa yang baik seperti chamomile sudah terlalu banyak? hingga kau benci untuk melihat yang terlalu baik.

Tak cukup kah dengan pundak chamomile saja? Apa sampah nya terlalu banyak menghalangi? haruskah kusingkirkan. Aku hanya ingin dilihat. Berhenti melihat mereka. Aku mohon.

Aku, akan menunjukan bagaimana chamomile hidup.

Aku hidup dengan rasa sakit.

Aku hidup dengan keras kepala.

Aku hidup dengan dua hati.

Satu hati, untuk bertahan dari sakitnya tertimpa hujan.

Satu hatinya lagi, untuk bertahan padamu.

Tidak, tidak, Chamomile tidak boleh seperti ini.

Ia berjanji..

Akan terus menunggu,
.
.
.
.
.
Menunggu dipinggir jalan, dengan suka rela..
.
.
.
.
.meski tak pernah dipetik..

Aku hanya penyamangat kecilmu.

Rabu, 22 April 2015

Filosofi Angka 2 -XI MIA4-

Lagi...
Aku tak pernah mengharapkan apapun dari apa yang telah aku mulai. Aku hanya ingin merasakan bagaimana proses yang sebenarnya akan berjalan? hasilnya? Aku tak pernah peduli akan itu. Tapi.. selalu saja air mata yang jatuh untuk menampik ketidakpedulian itu. Selalu saja ada rasa gemetar yang datang, ketika menunggu hasilnya. Intinya, yang namanya " Harap-mengharapkan" itu selalu ada.

Pertama, untukmu Tuhan.

Aku tidak punya hak sempurna akan cerita itu. Karena ide itu, datang dari dalam otakku, yang dianugerahi dari-Nya. Aku benar-benar tidak bisa apa-apa tanpa-Nya. Terima kasih, sudah memberiku kesempatan lagi untul menyandang "Filosofi" ini lagi. Setidaknya, aku tahu, aku masih layak...

Kedua, Untuk Sang Editor , Ha-ha.

Maaf, kalau saya hanya bisa meng-iya-kan semua pendapat anda. Bukan karena saya tidak punya argumen. Tapi itu semua karena saya bingung. Semua pendapat perihal film yang anda layangkan kepada saya adalah yang terbaik, dan yang saya lakukan? saya hanya percaya pada kinerja anda. Terima kasih untuk bekerja keras untuk Kelas ini. Setidaknya "Kakak diseminar" itu benar, kalau Editor adalah sutradara kedua didalam sebuah film. Berarti anda masuk kedalam filosofi ini..

Ketiga, Untuk Para Pemain..

Terima kasih telah melakukan totalitas untuk Kelas. Panas terika yang sudah membakar kalian, Make up yang telah membuat kalian iritasi, pakaian yang memalukan, dan tanah becek yang mengotori kaki dan pakaian kalian, semoga itu semua terbayar dengan "Filosofi angka 2" ini. Kalianlah yang palin pantas menerimanya. Aku hanya membantu...

Keempat, Untuk Cameraman dan Crew <Properti,Wardrobe,&Make Up>

Cameraman, anda adalah yang paling terbaik yang kita punya dikelas ini. Andalah yang seharusnya paling mengerti akan semua keberhasilan ini. Dan untuk Crew, Kalian, aku kehabisan kata-kata untuk kalian, karena entah sudah berapa kali aku menysahkan kalian dengan menyiapkan barang-barang. Film ini, berhasil karena kalian juga. Film ini tampak nyata, karena kalian juga.

Terakhir, Untuk XI MIA 4

Persetan dengan kata-kata orang lain, yang tidak tahu siapa kita sebenarnya. Asumsi selamanya tetap akan menjadi asumsi. Biarkan mereka hidup didalamnya. Tapi, kebenarannya Ada didalam filosofi ini. Kita SOLID dengan cara kita sendiri. Kita kesal dengan cara kita sendiri, kita bahagia dengan cara kita sendiri. Kita bergerak selalu dalam diam. Semua yang ada dikelas ini mematikan. Terbukti dengan gertakan pada hari ini 22 april 2015!

Hari ini, kalian mematahkan kata-kata "Kelas paling tidak solid' dengan kejuaraan ini. Aku bilang semuanya terserah untuk pendapat orang lain, tapi kita semuanya tahu yang sebenarnya disini. Terima kasih, dari kita, untuk kita, Hasil Kita.

SO.....

Filosofi angka dua bagiku pada kelas ini adalah Pilihan. Dua berarti tidak sendirian. Ada yang akan menemani. Satu orang dengan orang lain yang menyatukan sejuta tangan untuk keberhasilan. Merangkulku untuk menuntun menuju sebuah keputusan yang begitu sulit. Keputusan yang sama dan tak jelas hasilnya untuk apa.

Disimpan? Biasa.

Diingkari? tidak mungkin.

Dilupakan? apalagi ini?!

Sekarang filosofi ini menjadi lebih banyak pilihan. Tapi aku tetap pada pendirianku. Menyingkirkan pilihan lain, dan menentapkamnya menjadi 2. Mengubah kepribadian angka 2 yang plin-plan dan terombang-ambing.

Pilihan itu adalah....
.
.
.
.
.
.
.
.
Kalah atau Bertemu kalian...

Dan aku memilih untuk bertemu kalian. Orang-orang asing yang masuk kedalam kenanganku -memoriku-. Bertemu kalian, dan menjadi bagian kalian. Kalian yang terkadang punya kubunya masing-masing, kalian yang terkadang suka egois, seenaknya sendiri, banyak pendapat dan tidak jelas. Tapi itulah XI MIA 4 yang aku kenal.  Menjadi kan kesalahan sikap untuk menciptakan gertakan solidaritas, yang telah diremehkan oleh orang lain. 36 anak, yang mau bekerja sama. Membelakangi sikap dongkolnya untuk pembuktian. Terima kasih, Terima kasih, Terima kasih.....

Hari ini, kalian telah benar-benar mematahkan "Filosofi angka 2"ku dengan menjadikan pilihan itu menjadi satu.

"Bertemuu kalian, lalu menang.."
.
.
.
.Kalah bukanlah pilihan untuk XI MIA 4.

Aku ingat sepenggal arti dari lirik lagu dari Wiz khalifa ft Charlie Puth. Sekiranya beginilah yang ingin aku sampaikan kepada kalian :

"Kerja keras selamanya akan terbayar. Bagaimana mungkin kita tak berbicara tentang KELUARGA saat hanya itu yang kita punya?"

"The Most Beautiful things is XI MIA 4"

    .Terima Kasih.