Jumat, 20 Februari 2015

Eyes nose Lips

Eyes

Mata,setiap insan punya dua mata untuk melihat. Melihat apapun yang mereka suka. Merekam apapun yang ingin mereka ulang
Terkadang,tak ada satupun hal yang dapat menjelaskan apa yang sudah jelas kita lihat.Mata ini punya berbagai pengahalang.
Penghalang pertama,Kepalsuan. Kepalsuan itu memutar balikan semua hal. Sehingga semua yg sudah terlihat,tak lagi bisa dipercaya. Bahkan tidak ada niatan lagi untuk mengulang. Penghalang kedua, perubahan.
Semua bilang,tidak ada yang berubah dari tahun ke tahun, tapi..jika menoleh sedikit saja,semuanya jauh berbeda. Dan lagi, tak ada niatan untuk kembali atau terus melangkah maju. Penghalang ketiga adalah Keegoisan. Untuk menutup mata sendiri dari semua kepalsuan dan perubahan. Kedua hal itu wajar dalam kehidupan. Keegoisan untuk membuang dua hal itu lah yang tak wajar. Eyes. Cobalah berhenti, sebentar saja. Jangan menutup matamu dari ketiga hal itu. Jangan egois untuk kembali, jangan egois untuk terus maju. lihat kanan kirimu, Kepalsuan dimana-mana. Perubahan melanda semuanya. Jangan percaya lagi atas apa yg kamu lihat. Cukup,jangan sampai hati ini yang menjauh.

Nose

Hidung ini, sudah tak terhitung lagi berapa kali sudah mencium.Hidung ini,sudah tak bisa lagi membedakan semua wewangian yang ada didunia ini. Hidung Ini juga tak tahu lagi kenapa semua wewangian terasa sama. Hidung ini sepertinya sudah tidak bisa berjalan baik. Semua wewangian ini berubah menjadi munafik. Berkamuflase diantara orang-orang sekitar. Tak berdaya, berhenti menghirup, sama saja bunuh diri. Menghindar dari orang-orang munafik sama saja bunuh diri. Mereka ada dimana-mana.Hidung ini sudah tak kuat lagi menghirup bau busuk yang berubah menjadi wangi mawar segar. Biar kan saja, walau sedetik indera ini mati,ia benar-benar sudah tak tahan. Dia mencium semua aura orang-orang yang membuatnya pusing. Ia juga tak tahu harus menjelaskan dari mana agar mereka semua mengerti.

Lips

Entah sudah  berapa kali bibir ini tersenyum. Entah sudah berapa kali juga bibir ini terluka. Tergigit, bahkan sobek. Untuk menahan senyuman yang mau ditunjukan lagi. Sudah jangan tersenyum lagi. Bibir ini,sudah tak selayaknya lagi untuk tersenyum. Mereka semua sudah berubah, dan orang-orang yang berubah "Jahat" tak selayaknya lagi untuk bibir ini senyumi. Bibir ini, tak kuat lagi, meski tertahan, bibir ini terus berusaha untuk ceria. Sudah ku bilang! Aku bilang berhenti. Mereka semua hanya topeng, hanya seorang dalang yang hebat. Berhenti, ku bilang berhenti.

Eyes,Nose,Lips

Mata,Hidung,Bibir, berhenti satu persatu dari tugasnya. Tak lagi percaya atas apa yang dia lihat,dia cium, dan dia Senyumi. Tak ada lagi yang bisa mereka percaya. Mereka sudah cukup sakit. Biarkan mereka terus bersandiwara, untuk melindungi sesuatu. Hati, Hati mereka. Tak akan mereka biarkan hati mereka sakit. Karna jika sudah sakit, Hati ini akan jauh lebih "Jahat" dari pada orang-orang dungu diluar sana.

Eyes
Mata ini,bisa melihat apa yang tidak bisa kalian lihat
Nose
Hidung ini, Bisa mencium apa yang tidak bisa kalian cium
Lips
Bibir ini, bisa terus tersenyum tanpa kalian sadari

Hati ini, bisa berdebar, atas apa yang tidak biasa kalian debarkan

Jadi tolong hati-hati.

By : Silvia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar